Jumat, April 26, 2024
BerandaIndexTNI & POLRIMelalui Coaching Clinic SIM R2 Satlantas Polresta Sidoarjo, Tiga Pelajar asal Papua...

Melalui Coaching Clinic SIM R2 Satlantas Polresta Sidoarjo, Tiga Pelajar asal Papua Mendapat SIM C

SIDOARJO, Xtimenews.com – Satlantas Polresta Sidoarjo memberikan pendampingan Coaching Clinic SIM R2 kepada tiga pelajar asal papua yang sedang menuntut pendidikan di kota Delta. Hal ini dilakukan agar mereka segera memiliki SIM R2 sehingga tidak khawatir ketika berkendara di jalan raya.

Rasa bahagia sangat terlihat di wajah Deli Wonda (19), Barnabas Rivaldo Kapinam Kaize (18), dan Dewi Jemima (18), ketika menerima SIM baru yang telah mereka dapatkan dari Satlantas Polresta Sidoarjo. Mereka bersyukur karena tidak perlu pulang ke tanah papua untuk membuat SIM.

Sebelumnya, mereka bertiga telah mengikuti pelatihan uji praktek SIM R2 (Coaching Clinic) di lapangan praktek SIM Polsek Sukodono dan ketiganya dinyatakan lulus.

Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Wikha Ardilestanto mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan coaching clinic untuk pelajar papua yang sedang menuntut ilmu di Sidoarjo. Menurutnya, mereka telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan SIM.

“Setelah beberapa waktu melakukan pelatihan, hari ini mereka membuat SIM baru,” ucap Wikha, Selasa, (20/4/2021).

Kembali dikatakan Kompol Wikha, hal ini dilakukan untuk memberi kemudahan kepada pelajar papua yang sedang menempuh pendidikan di Kota Sidoarjo untuk memiliki SIM. Penerbitan SIM C dilakukan setelah tiga pelajar tersebut dinilai terampil saat mengikuti pelatihan uji praktek.

“Saat pembuatan SIM, mereka juga didampingi anggota Satlantas Polresta Sidoarjo. Melalui program tersebut, diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelajar Papua di Sidoarjo,” imbuhnya kepada Xtimenews.com

Lebih lanjut Kompol Wikha mengatakan pemberian pelatihan dalam pembuatan SIM ini merupakan bagian dari program orang tua asuh bagi pelajar Papua yang berdomisili di Sidoarjo.

“Mereka telah melalui semua prosedur resmi seperti warga lain saat membuat SIM. Dengan begitu, mereka telah dinyatakan tertib secara administrasi sebagai syarat dalam mengendarai kendaraan bermotor,” imbuh Wikha.

Deli Wonda, salah satu dari tiga pelajar tersebut bersyukur, karena tidak perlu pulang ke daerah asal untuk membuat SIM. “Saat ini, saya merasa nyaman saat berkendara di jalan raya. Saya bersama teman-teman akan selalu mematuhi rambu-rambu lalu-lintas,” ujarnya sambil menunjukkan SIM C barunya.(vin/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments