Jumat, April 19, 2024
BerandaIndexHeadlineBlak-blakan PSK Online di Aplikasi MiChat, Tak Semua Menipu dengan Modus Transfer

Blak-blakan PSK Online di Aplikasi MiChat, Tak Semua Menipu dengan Modus Transfer

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Penipuan melalui media sosial seperti aplikasi kencan dengan modus PSK online sedang marak. Salah satunya aplikasi kencan yang sedang booming adalah MiChat.

Praktik prostitusi PSK menggunakan aplikasi ini hampir merata di Indonesia tak terkecuali di Kota Mojokerto yang juga memanfaatkan sejumlah aplikasi canggih di smartphone untuk menjajakan dirinya secara online.

Namun aplikasi kencan satu ini sering dijadikan penipuan online, modusnya transfer sebelum kencan.

Seperti yang dialami oleh LM pria asal Kota Mojokerto, ia mengaku tertipu dengan salah satu PSK yang menjajakan dirinya di aplikasi MiChat.

Pria yang berprofesi menjadi tukang servis handphone ini, awalnya berkenalan dengan akun seorang perempuan berinisial DK melalui aplikasi MiChat.

Usai berkomunikasi melalui chatting di aplikasi MiChat, akun DK (psk) menawarkan jasa open booking (BO) dengan tarif Rp 500 ribu durasi waktu 1 setengah jam, namun dengan syarat LM harus membayar uang muka (DP) sebesar Rp 150 ribu untuk tanda jadi.

“Modusnya DP dulu, setelah itu dikirim share lock yang lokasinya disalah satu hotel dikawasan jalan Bypass Kota Mojokerto,” kata LM kepada xtimenews.com, Minggu (13/12/2020).

Karena tergoda dengan foto-foto yang dikirim, ia pun percaya karena seorang yang mengaku PSK itu juga mengirim bukti percakapan dengan mantan pelanggannya memulai chatting MiChat.

“Saya penasaran ya saya transfer, setelah itu saya menuju ke salah satu hotel yang ditunjuk. Sampai depan di hotel saya chatting lagi lama tidak ada balasan,” ujarnya.

LM pun menunggu balasan dari DK, setelah setengah jam menunggu DK membalas chatting LM, namun tidak langsung menunjukkan kamar yang hotel yang disewa. DK meminta LM registrasi ke seseorang yang disebut mami dengan kode yang sudah dikirimnya.

“Diminta registrasi dulu ke maminya, ia mengirim kode regristrasi. Caranya kata dia melalui mini market dan menunjukkan kode itu dengan biaya Rp 100,” terangnya.

Karena penasaran ia pun mendatangi sebuah mini market yang berada didekat hotel yang ditunjuk PSK tersebut.

Setelah sejumlah uang berhasil ditransfer, LM lalu kembali menghubungi DK untuk mengetahui dimana kamar yang sudah dipesan. Namun kontak LM ternyata sudah diblokir oleh akun yang mengaku PSK tersebut. Korban akhirnya baru sadar, jika dia sudah ditipu.

“Sampai sekarang perempuan itu tidak bisa dihubungi. Saya juga menyesal, apalagi uang saya sudah Rp 250 ribu hilang,” cetusnya.

Penelusuran xtimenews.com, aplikasi MiChat dapat diakses siapapun yang memiliki ponsel android.

Pengguna bisa mengunduh aplikasi di laman Play Store.

Sebelum bisa mengakses akun, pengguna wajib melakukan registrasi dengan nomor ponsel yang aktif.

Akun MiChat bisa digunakan setelah mendapat kode verifikasi melalui pesan singkat.

Data yang dihimpun xtimenews.com, Minggu (13/12/2020) teterdapat puluhan akun bersimbol perempuan yang memasang kode wanita panggilan dalam status.

Data itu tampak dalam submenu “Pengguna di Sekitar” pada aplikasi.

Saat penghimpunan data tersebut, posisi GPS berada di kawasan Kabupaten/Kota Mojokerto.

Berkembangnya teknologi informasi, praktik prostitusi kini pun semakin canggih dan lihai.

Tidak hanya di Kabupaten/Kota Mojokerto praktik prostitusi menggunakan aplikasi ini hampir merata di Indonesia.

Para PSK itu mengincar para lelaki hidung belang, sejumlah PSK di wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto menggunakan aplikasi MiChat untuk menawarkan jasanya.

Bermodal foto seksi di aplikasi MiChat, secara terang-terangan para PSK ini memasang foto berbusana seksi dan bergaya menggoda.

Selain itu, PSK tersebut mencantumkan beberapa kode untuk menarik perhatian pelanggannya.

Kode tersebut seperti, BO (booking order), DP (down payment) dulu, COD Langsung, No PHP, No Pance, dan lainnya.

PENGAKUAN PSK PENGGUNA APLIKASI MICHAT

Penasaran dengan penipuan modus prostitusi online itu tim xtimenews.com mencoba menulusuri melalui aplikasi kencan MiChat.

Dari hasil penelusuran, tidak semua PSK yang menjajahkan dirinya melalui aplikasi MiChat meminta uang muka.

Salah satu akun MLY seorang PSK yang menggunakan jasa aplikasi MiChat saat dihubungi langsung menawarkan dirinya dengan harga Rp 400 ribu tanpa uang muka.

“Bayar ditempat Rp 400 ribu no (tidak) transfer, main santai rasa pacar,” chatting akun MLY yang dikirim ke tim xtimenews.com

Setelah disepakati harga, MLY mengirimkan alamat hotel tempat dia menemui para pelanggannya yang berada ditengah Kota Mojokerto.

“Langsung datang saja sesuai lokasi, sampai depan kirim foto,” tulisnya.

Tim xtimenews.com mendatangi hotel yang ditunjuk. Sampai di lokasi, MLY menunjukkan kamar hotel yang sudah di booking.

Tanpa basa-basi tim mencoba mengorek informasi dari MLY soal maraknya penipuan modus transfer.

Dia membeberkan, tidak semua pelaku jasa esek-esek dalam MiChat melakukan penipuan namun tidak sedikit juga pelaku sesuai dengan foto profil yang dipajang

Kebanyakan foto-foto yang digunakan hanya pemanis, bahkan berujung pada penipuan.

“Kalau saya apa adanya saja. Banyak juga yang pakai foto palsu, kalau disuruh transfer jangan mau kebanyakan bohong, ya meskipun tidak semua sih. Kalau saya pekerjaan sudah dosa kok nambah dosa lagi,” bebernya.

MLY mengaku biasanya pelaku jasa esek-esek di aplikasi MiChat meminta uang muka lantaran takut tertipu juga dengan pelanggan. Ia pun mengaku meminta uang muka jika tidak yakin dengan lelaki hidung belang yang sudah memesannya.

MLY juga pernah beberapa kali tertipu calon pengguna jasanya. Foto yang dipajang tak sesuai dengan wujud aslinya.

“Kalau ragu ya minta DP, malah kadang itu mereka (calon pengguna jasa) kadang menipu. Ada yang pakai foto palsu, ada juga yang cuma tanya harga ujung-ujungnya tidak datang. Ya rugi juga kan kalau sudah ada janji otomatis kita menolak pelanggan lian yang mau booking,” tandasnya.(red)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments