Kamis, April 25, 2024
BerandaIndexHeadlineSoal Selebaran Brosur Dinasti Korupsi, Gerakan Mojokerto Cerdas Memilih Pasang Badan

Soal Selebaran Brosur Dinasti Korupsi, Gerakan Mojokerto Cerdas Memilih Pasang Badan

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kasus Penyebar Brosur Dinasti Korupsi di Mojokerto yang membuat dua emak emak diamankan membuat Gerakan Mojokerto Cerdas Memilih (GMCM) terpaksa pasang badan, pasalnya mereka satu misi dengan grakan tersebut.

Koordinator GMCM, Wiwit Hariono terkait dengan diamankannya dua perempuan yang tertangkap basah warga menyebarkan brosus bertuliskan ‘Dinasti Korupsi, Hentikan!!!’ Di Mojokerto beberapa hari lalu.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan pengacara untuk siapapun yang menolak adanya korupsi yang ada di mojokerto tersebut.

” kami sudah menyiapkan lembaga bantuan hukum (LBH) sebagai bentuk advokasi untuk siapapun yang menolak adanya korupsi di mojokerto guna menangani kasus apabila ada masyarakat mendapat persekusi, intimidasi, dan tekanan dari pihak-pihak tertentu, atau apapun yang berbau kekerasan,” jelasnya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan selama GMCM ini bergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas. Diantaranya, memberikan pemahaman jika tanggal 9 Desember 2020 pemilihan Bupati, bukan memilih Koruptor lagi melalui media pamflet dan benner.

Selain itu Koordinator GMCM, Wiwit Hariono juga menegaskan, semua yang mempunyai semangat anti korupsi dan gagasan-gagasan untuk menegakkan demokrasi adalah bagian dari GMCM.

“Siapapun yang menyuarakan anti korupsi, siapapun yang menyuarakan penegakan demokrasi, siapapun yang menyuarakan tentang lingkungan adalah satu wadah dengan kami, yakni, GMCM,” tegasnya dihadapan awak media, Senin (07/12/2020).

Menurutnya, isi materi baik dari selabaran dan benner yang juga tersebar terbilang normatif.

“Sangat wajar, mungkin teman-teman ada yang melarang untuk tidak memilih koruptur. Secara redaksi pun juga wajar,” tandasnya.

Wiwit juga mempertanyakan motif orang-orang atau kelompok yang bersebrangan dengan gerakannya.

“Kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan gerakan kami, apa motif mereka?. Bahkan yang kemarin terjadi di Kecamatan Gedeg, ada salah satu anak yang diamankan disebut menjadi buron oleh salah satu akun facebook. Kita akan laporkan itu,” tukasnya.

Selain itu, banner-benner tentang ajakan memilih cerdas di beberapa kecamatan pun di rusak orang tak dikenal. Ada yang disabet dengan benda tajam ada juga yang hilang.

“Ada ratusan benner yang tersebar,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dua emak emak Menyebar brosus yang berisi seruan menghentikan dinasti korupsi warga Desa Beratwetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto langsung diamankan, pasalnya brosur tersebut dianggap merugikan salahsatu Paslon Bupati Mojokerto di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mojokerto 2020.

Kapolsek Gedeg, AKP Edi Purwo Santoso mengatakan, sekitar pukul 11.35 WIB malam (04/12), masyarakat mengamankan dua orang perempuan di Desa Gembongan. Kemudian langsung dibawah ke Polsek Gedeg.

Kedua pelaku diketahui berinisial AN dan S. Saat ini keduanya sedang diamankan di Polsek Gedeg.

Polsek Gedeg hanya sebatas mengamankan kerena ini terkait dengan masalah Pemilu, maka yang berwenan adalah Bawaslu. Selain itu, Polsek Gedeg berkordinasi dengan perangkat desa.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments