Jumat, April 26, 2024
BerandaPemerintahanCegah Banjir, 23 Bangunan Liar di Tepi Sungai Desa Kedungbanteng Dirobohkan

Cegah Banjir, 23 Bangunan Liar di Tepi Sungai Desa Kedungbanteng Dirobohkan

SIDOARJO, Xtimenews.com – Bangunan liar yang berdiri diatas sempadan sungai Desa Kedungbanteng ditertibkan. Penertiban tersebut dijaga oleh aparat gabungan Satpol PP, TNI dan Polisi.

Sebuah ekskavator digunakan untuk merobohkan 23 bangunan liar yang sebelumnya dimanfaatkan warga sebagai mata pencaharian seperti warung nasi, warung kopi, bahkan ada yang sengaja mendirikan tempat tinggal.

“Sebelumnya kami telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun pengurus KUD. Bukan hanya sekali, namun beberapa kali sehingga seluruh pemilik bangunan paham. Penertiban dilakukan karena terdampak proyek peningkatan jalan,” ujar Camat Tanggulangin Sabino Mariano, Selasa (14/7/2020).

Ada sebuah Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Dwi Samudra yang turut ditertibkan lantaran didirikan sempadan sungai Desa Kedungbanteng.

Sabino mengatakan sebelumnya beberapa pemilik bangunan sudah membongkar sendiri bangunan semi permanennya agar bisa dimanfaatkan lagi bahan material nya. Ia berharap setelah ini warga sekitar sungai sadar dan turut menjaga lingkungan.

Kembali dikatakan Sabino, tahun ini wilayah Kedungbanteng mengalami banjir berkepanjangan maka normalisasi sungai akan dilakukan setelah proyek jalan yang digarap oleh PU Bina Marga Sumber Daya Air selesai.

“Tahun ini wilayah Kedungbanteng terendam banjir cukup lama. Normalisasi yang akan dilakukan memang terkendala bangunan-bangunan tersebut,” imbuh Sabino.

Disisi lain Moedjiono, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Sidoarjo mengatakan, proyek peningkatan jalan di Desa Kedungbanteng​ ini sepanjang 330 meter dengan lebar 5 meter. Rencana awal penertiban bangunan liar ini dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. Namun warga meminta agar pembongkaran dilakukan setelah lebaran.

“Kita sudah sosialisasi cukup lama sampai peringatan tahap tiga, sehingga hari ini kita melakukan pembongkaran,” terang Moedjiono.

“Proyek jalan dilaksanakan terlebih dahulu, lanjut Moedjiono, dengan di beton baru menyusul Bidang Irigasi dan Pematusan melakukan normalisasi sungai,” pungkasnya.(vin/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments