Kamis, April 25, 2024
BerandaIndexHeadlineCerita Pemandu Lagu Sepinya Layani Tamu Dimasa Transisi New Normal Hingga Rela...

Cerita Pemandu Lagu Sepinya Layani Tamu Dimasa Transisi New Normal Hingga Rela Diajak ke Vila

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Saat pandemi Corona atau COVID-19, bukan hanya para pelaku usaha hiburan malam yang terdampak, namun pekerja yang menjadi pemandu lagu atau yang biasa disebut Ladies Companion (LC) juga merasakan imbasnya.

Sejak bulan Maret 2020 lalu, pemerintah memberlakukan kebijakan menutup sementara tempat hiburan malam, sebagian pemandu lagu yang biasa mangkal ditempat-tempat karaoke di Mojokerto ataupun pemandu lagu pangilan (freelance) lebih memilih berdiam diri di rumah, tetapi sebagian lagi nekat mencari lelaki hidung belang. Alasannya untuk bayar cicilan dan makan sehari-hari.

Seperti IG (35) salah satu pemandu lagu di Mojokerto sejak tempat karaoke di Mojokerto ditutup sementara oleh pemerintah, ia mengaku benar-benar terdampak akibat pandemi corona. Sekitar 3-4 bulan dirinya hidup bergantung pada uang tabungan, bahkan ia rela melayani lelaki hidung belang untuk diajak ke vila.

“Ya diajak tamu-tamu saya itu ke vila kan cafe-cafe tutup, ya nyanyi dan seterusnya. Ya tetep kerja, ngak kerja ya makan dari mana,” kata IG yang juga seorang janda asal Kecamatan Mojosari kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Setelah masuk masa transisi new normal, beberapa tempat hiburan malam di Mojokerto kembali di buka dan IG pun kembali bekerja.

IG yang sudah menggeluti dunia malam sejak usia 25 tahun itu mengaku meskipun tempat karaoke sudah dibuka oleh pemerintah ia belum bisa mendapatkan penghasilan seperti sebelum terjadi pandemi corona.

Sebelum pandemi corona dalam waktu satu malam ia bisa mendapatkan uang dari para tamu sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah. Bahkan ia sering diajak cek in untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari para tamu yang sudah dikenal.

“Sejak dibuka belum pernah menerima tamu sama sekali kondisinya seperti ini tamu-tamu juga terdampak,” cetusnya.

IG adalah janda dengan dua anak yang sudah ditinggal sang suami sejak 10 tahun lalu. Sehingga ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kedua anaknya.

Ia mengaku tabungan yang sudah disimpan sejak sebelum pandemi corona ludes untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang tersisa hanya tinggal rumah dan mobil hasil jerih payahnya selema 10 tahun bekerja menjadi pemandu lagu.

“Ludes semua, tabungan seperti gelang, kalung semua terjual,” keluhnya.

Meskipun IG belum pernah melayani tamu ditempat karaoke sejak pemerintah sudah mengizinkan beroperasi, ia mengaku tidak takut dengan virus corona karena tamu yang dilayani saat ini hanya tamu yang sudah dikenal lama.

“Takut kenapa? Perasaan corona tak ada. Saya cuma melayani tamu yang tetap kalau tamu baru tidak mau, yang penting selalu bersih dan menerapkan protokol kesehatan,” tegas IG.

Kalaupun pemerintah menerapkan physical distancing atau jaga jarak di dalam ruangan karaoke, ia mengaku lebih menguntungkan dirinya.

“Kalau pakai masker ya tidak bisa nyanyi lah mas, tapi kalau jaga jarak ya lebih enak saya dong ngak disentuh-sentuh,” terang IG sembari tersenyum.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments