Rabu, April 24, 2024
BerandaIndexPeristiwaPuluhan Pedagang Reaktif, Beredar Surat Edaran Penutupan Pasar Bangsal Hoax

Puluhan Pedagang Reaktif, Beredar Surat Edaran Penutupan Pasar Bangsal Hoax

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Beredar surat edaran di media sosial WhatsApp yang menyebutkan bahwa Pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal ditutup sementara. Dalam pesan tersebut dijelaskan penutupan pasar untuk menghindari dan penyebaran terpaparnya virus Covid-19 oleh penjual dan pembeli yang lainnya serta masyarakat di wilayah pasar tersebut.

Surat edaran itu juga menyebutkan penutupan sementara aktivitas pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal selama 14 hari kedepan terhitung mulai tanggal 18 Juni 2020 sedang 1 Juli 2020.

Beredarnya kabar penutupan sementara pasar tesebut dibenarkan oleh Rokim, salah satu pemilik kios di Pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal.

“Benar ada informasi kalau pasar akan ditutup, informasi itu beredar di WhatsApp sejak kemarin malam,” kata Rokim kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).

Namun, menurut Rokim kabar yang beredar tersebut tidak dibenarkan oleh petugas atau mantri pasar. Pihaknya belum menerima surat edaran resmi dari Pemerintah daerah.

“Menurut mantri pasar belum dapat surat edaran apapun dari pemerintah daerah,” terangnya.

Sementara Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menyebut Surat edaran yang beredar ke masyarakat tersebut adalah tidak benar alias hoax.

Menurut dia, Pemkab Mojokerto sampai saat ini masih mengevaluasi pertimbangan yang cukup banyak untuk menutup Pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal.

“Itu surat tidak jelas, tidak ada yang tanda tangan dan kop dinas. Ini masih mau dikoordinasikan, dirapatkan dengan Gugus Tugas,” tegas Ardi, Kamis (18/6/2020).

Ardi menjelaskan, untuk menutup pasar faktor utama yang menjadi pertimbangan adalah aspek ekonomi dan kesehatan. Selain itu dampak positif dan negatif juga menjadi pertimbangan jika pasar benar-benar harus ditutup sementara dari semua aktivitas pedagang dan pembeli.

“Yang reaktif juga belum tentu akibat infeksi Covid-19. Saat ini masih dievaluasi terus karena pemerintah sudah menegaskan sejak awal bahwa perekonomian harus dipulihkan. Terutama di pusat-pusat perdagangan, seperti pasar tradisional, pasar modern, hotel hingga sentra PKL sebagai pusat perekonomi rill masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Senin (15/6) tim hunter Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Mojokerto beserta jajaran Pemkab Mojokerto menggelar rapid test on the spot di dua pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto. Yakni Pasar raya Mojosari dan Pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal.

Hasilnya dari dua pasar tradisional tesebut 80 orang dinyatakan reaktif. Mereka adalah 2 orang dari pasar legi dan pasar raya Mojosari, sementara 78 orang dari pasar Sawahan Kecamatan Bangsal.

Untuk diketahui di Pasar Sawahan Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal Gugus Tugas Covid-19 Mojokerto mencatat 3 orang terkonfirmasi positif corona.

Pertama pasien perempuan usia 58 tahun warga Kecamatan Bangsal, ia adalah seorang pedagang di Pasar Sawahan Bangsal. Dia tercatat pasien positif corona pada tanggal 19 Mei 2020.

Kedua, perempuan berusia 72 tahun warga Kecamatan Bangsal, ia adalah seorang pembantu pedagang di Pasar Sawahan Bangsal. Dia tercatat pasien positif corona pada tanggal 3 Juni 2020.

Ketiga, pasien perempuan usia 55 tahun warga Kecamatan Mojoanyar seorang pedagang di Pasar Sawahan Bangsal. Dia tercatat pasien positif corona pada tanggal 4 Juni 2020.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments