Rabu, April 24, 2024
BerandaIndexEkonomiThe New Normal Akan Segera Diterapkan di Kabupaten Mojokerto, Apa Saja Persiapannya?

The New Normal Akan Segera Diterapkan di Kabupaten Mojokerto, Apa Saja Persiapannya?

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sebagai upaya mengembalikan perekonomian konsep tatanan kehidupan baru ditengah wabah Covid-19 atau the new normal akan segera diterapkan di Kabupaten Mojokerto.

Untuk menerapkan itu, Pemkab Mojokerto menyiapkan beberapa aplikasi berbasis online untuk menunjang penerapan tatanan kehidupan baru tersebut.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto, mengatakan, the new normal akan diterapkan di Kabupaten Mojokerto. Saat ini Bupati Mojokerto Pungkasiadi mempersiapkan konsep tatanan kehidupan baru di tengah wabah virus Corona yang akan diterapkan dalam waktu dekat.

“Akan diterapkan secepatnya. Semoga dalam minggu ini konsepnya sudah matang. Nanti akan kami sampaikan konsep detilnya,” kata Ardi kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan beberapa aplikasi berbasis online untuk menunjang penerapan the new normal. Pertama ia menyiapkan aplikasi e-meeting yang diuji coba sejak 9 Mei 2020.

Aplikasi ini digunakan rapat di lingkungan Pemkab Mojokerto yang digelar secara online. Yakni menggunakan video conference. Sehingga setiap pejabat Pemkab Mojokerto tidak perlu bertemu untuk membahas persoalan tertentu.

“Karena masih tahap percobaan, ada beberapa kekurangan yang akan kami benahi. Misalnya, audio kurang bagus. Kelebihannya lebih aman karena buatan kita sendiri, server di tempat kami sendiri,” bebernya.

Selanjutnya, aplikasi e-office, aplikasi digunakan untuk surat menyurat antar instansi dilakukan secara online.

“Aplikasi ini sebagai sarana pencegahan COVID-19. Karena virus bisa saja menyebar ke banyak orang melalui kertas yang dipegang,” ujarnya.

Terakhir Pemkab Mojokerto menyiapkan aplikasi e-melijo. Menurut Ardi, aplikasi ini dirancang untuk menekan kerumunan di pasar-pasar tradisional. Segala kebutuhan pokok akan diperdagangkan secara online.

“Aplikasi ini masih terkendala kekhawatiran para pedagang akan dibohongi oleh pembeli. Saat ini masih kami carikan solusinya,” pungkasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments