Jumat, April 26, 2024
BerandaIndexPeristiwaLimbah PT Sintong Abadi Diduga Cemari Sungai Bandar Jopang

Limbah PT Sintong Abadi Diduga Cemari Sungai Bandar Jopang

TANJUNGBALAI, Xtimenews.com – Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Sintong Jaya Abadi yang berada di Desa Hesa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan diduga membuang limbah hasil pengolahan ke Sungai Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat yang alirannya mengalir ke Sungai Bandar Sultan/Bandar Jepang yang berada di lingkungan VI, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar.

Pantauan Wartawan yang turun ke lokasi aliran sungai yang menjadi sumber pertama PT.Sintong membuang limbah tersebut yang berada di Desa Sei Lama,Kecamatan Simpang Empat, Desa Hesa Air Genting, Kabupaten Asahan, terlihat air sungai Hitam Pekad dan berbau tidak sedap.

Padahal, Sungai bandar Sultan sejak dulu dimanfaatkan masyarakat untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Dampak dari pembuangan limbah itu membuat air sungai berubah warna menjadi hitam pekat dan mengeluarkan aroma tidak sedap.

Berdasarkan keterangan warga, adanya pembuangan limbah di aliran sungai itu tepatnya di Lingkungan VI Kelurahan Sijambi Kecamatan Datuk Bandar berdampak fatal. Pasalnya, masyarakat setempat hampir tidak bisa menggunakan air sungai tersebut dan terserang penyakit kulit setelah memandi kan air sungai yang sudah tercemari limba.

Sagiman (60), salah seorang warga Lingkungan VI,Kelurahan Sijambi,Kecamatan Datuk Bandar mengatakan, pembuangan limbah ke sungai itu berdampak pada masyarakat.

“Salah satunya, air sungai sudah tidak bisa dikonsumsi buat minum dan mencuci beras,” sebutnya, Senin (23/12/2019)

Menurutnya, keadaan air menjadi kotor, bau dan warnanya hitam. Air sungai yang biasa digunakan masyarakat selama 7 tahun lebih akhirnya menderita seperti saat ini.

“Sulit buat kami sekarang untuk mendapatkan air bersih. Terpaksa untuk kebutuhan minum kami membelinya dari depot air,” ungkapnya.

Di lain waktu, warga lainnya, Endang (58) menuturkan, jika mau mencuci dan mandi harus mengungsi ke tempat tetangga yang memiliki air bersih dari sumur bor. Dia menuturkan, dulunya untuk mandi dan mencuci tidak perlu jauh-jauh, cukup di depan rumah menggunakan air sungai.

“Semenjak air sungai itu diduga di aliri air limbah dari pabrik, kami sudah tidak bisa lagi menggunakannya sama sekali. Kami minta kepada pihak PT.Sintong agar tidak membuang limbah nya lagi ke aliran sungai dan pihak pemerintah Kota Tanjungbalai untuk mengambil sikap tegas dalam mengatasi permasalahan ini. Sampai kapan air sungai ini kotor dan tidak bisa digunakan,dan kami tidak pernah menerima bantuan apa apa dari pihak PT,” tegas ibu endang.

Sementara itu pihak PT.Sintong Abadi saat di konfirmasi wartawan melalui telpon seluler,mengatakan.

“Kami sudah bertanggung jawab,dengan menggunakan dana CSR kami memberikan beras kepada warg juga kami membuatkan Sumur Bor air bersih untuk masyarakat disitu,” Tandasnya.(efendi/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments