Ajak teman-teman lsm dan Wartawan, Kawal Dana Tesebut Agar Tidak Menyimpang
MOJOKERTO, Xtimenews.com -Dalam rangka memperingati hari anti korupsi, Lsm Modjokerto Watch, Amanat Peduli Umat dan Hukum (Ampuh), Gerakan Bersama Anti Korupsi (Gebrak), Tekat Masyarakat Brantas Korupsi (Tembak), Lembaga Masyarakat Pemantau Pelayanan Publik (LMP3), Paseban Trimurti, LP3NKRI, delta Corruption Watch (DCW) serta PL 10 November, lakukan demo, dengan mengambil tema Korupsi Merusak Peradaban.
Demo dengan titik kumpul di Sunrice Benteng Pancasila, Kota Mojokerto, bergeser menuju kantor BPJS E Nala, kantor Pemkot Mojokerto, kantor PN, kantor Inspektorat Kabupaten Mojokerto, Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto, kantor Pemkab Mojokerto serta berakhir di Alon-alon Kota Mojokerto.
Peserta demo berkeliling dengan menggunakan 2 Bis, 1 truk serta sejumlah sepeda motor dan berakhir di alon-alon, Kota Mojokerto.
Ditempat ini, para peserta demo melakukan orasi, hiburan musik serta bantengan, dengan pengawalan ketat petugas Kepolisian.
Sekretaris Lsm Modjokerto Watch Supriyo dalam orasinya menyinggung tentang anggaran humas Pemkab Mojokerto, dimana pada tahun 2019 ini, sekitar 3 miliar, sedangkan untuk tahun 2020 di anggarkan sekitar 4 M.
Menurut Supriyo dana sebesar tersebut adalah untuk hubungan ke masyarakatan.
Priyo mempertanyakan, masyarakat yang mana?
“Untuk tahun 2020 anggaran humas, naik 1 M, dimana semula 3 M di tahun 2019 serta untuk tahun depan 2020 sekitar 4 M,” bebernya.
Priyo juga menyampaikan, dana humas untuk tahun 2020 sekitar 4 M tersebut.
“Tolong teman-teman Lsm dan para Wartawan kawal penggunaannya, agar tidak melenceng dan dikorupsi,” pinta Priyo.
Ketika disinggung, seperti yang disebutkan Kabag Humas Pemkab Mojokerto, Herna beberapa waktu yang lalu bahwa dana humas tidak ada untuk tahun 2020.
Priyo membantah. “Itu tidak benar, itu akal-akalan Kabag Humas saja, bagaimana mungkin tahun 2019 saja dana humas sekitar 3 M serta untuk tahun 2020 sekitar 4 M serta kita siap memberikan datanya,” tantang Priyo. (gan)
