Kamis, April 18, 2024
BerandaIndexPeristiwaWarga Ramai-ramai Bersihkan Sungai Ledeng yang Tercemar Limbah Usus Ayam dan Sampah...

Warga Ramai-ramai Bersihkan Sungai Ledeng yang Tercemar Limbah Usus Ayam dan Sampah Rumah Tangga

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Ratusan warga Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupeten Mojokerto bergotong-royong membersihkan sungai Ledeng yang tercemar sampah rumah tangga dan limbah usus, Minggu (10/11/2019).

Dalam beberapa menit sampah rumah tangga seperti popok bayi, botol minuman dan plastik berhasil dievakuasi menggunakan dua truk.

Mereka menyisir sungai Ledeng dengan mengunakan jaring dan bambu. Sampah yang bercampur limbah usus disisikan ketepi sungai yang kemudian di ambil menggunakan tong sampah yang terbuat dari ayaman bambu dan dinaikkan ke atas truk yang sudah disediakan.

PJ Kepala Desa Modopuro, Rokhim mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan, menormalisasi sungai Ledeng yang beberapa hari ini tercemar limbah dan sampah rumah tangga.

“Kami melibatkan pemerintah desa mulai dari BPD, karang taruna, warga dan para pemilik pengusaha UKM baik pemotongan ayam maupun usus,” kata Rokhim usai melakukan pembersihan sungai Ledeng, Minggu (10/11/2019).

Setelah normalisasi sungai Ledeng kedepan, lanjut Rokhim, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan di Desa Modopuro dan akan berkerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tentang rencana pemberian tempat sampah.

“Kami juga berencana mengadakan kegiatan BUMDES berkaitan dengan pengolahan limbah. Proses pengolahan limbah tidak langsung ke irigasi melainkan ada proses terlebih dahulu sehingga output ke saluran air lebih kondusif dari yang saat ini,” tegasnya.

Selain itu pihaknya juga akan memanfaatkan sungai Ledeng menjadi tempat pemancingan.

Menurutnya, sampah yang menumpuk di sungai Ledeng yang ada di Desa Modopuro itu bukan murni sampah warga sekitar, namun juga sampah kiriman dari penduduk yang ada di hulu sungai.

“Mulai dari desa Pekuwon, desa Salen dan desa Mejoyo. Kenapa menumpuk disini? Karena kami disudut sana ada semacam Sipon sebagai sarana irigasi warga Modopuro untuk mengaliri sawah yang ada di persawahan Putat. Sehingga kami tidak melepas air ini karena untuk kebutuhan petani,” tandas Rokhim.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments