Kamis, April 25, 2024
BerandaIndexHeadlinePemicu Menantu Bunuh dan Bakar Mertua di Mojokerto

Pemicu Menantu Bunuh dan Bakar Mertua di Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Penyebab Sri Astutik (55) warga Jalan Industri, Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran Kabupeten Sidoarjo dibunuh Wahyu Hermawan (25), lantaran karena sakit hati dengan perkataan mertuanya. Selain itu pelaku juga ingin menguasai harta korban.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery mengatakan, terdapat beberapa persoalan yang memicu Wahyu membunuh mertua tirinya. Sri Astutik kerap menyamakan perilakunya dengan perilaku Ayah mertua korban.

Korban sehari-hari bekerja menjadi tukang kredit barang dan uang, berstatus janda setelah dua kali bercerai dengan suaminya.

“Motifnya bisa dikatakan beberapa. Sudah ada sakit hati sebelumnya. Yang menjadi pemicunya adalah tersangka ingin menguasai barang-barang milik korban,” kata Fery, Rabu (03/7/2019).

Ferry menjelaskan, setelah membunuh mertua tirinya, Wahyu sempat mengambil barang-barang berharga milik korban. Mulai dari sepeda motor Honda Scoopy, kalung dan cincin emas, alroji, ponsel, serta uang Rp 50 ribu. Uang hasil penjualan barang-barang milik korban sebagian digunakan tersangka untuk membayar utang.

“Tersangka Wahyu ternyata residivis dua kali kasus 363 KUHP, pencurian dengan pemberatan di wilayah Polres Sidoarjo. Wataknya memang sudah kriminal,” ujar Fery.

Kasat menceritakan awal kejadiannya, Wahyu menjemput Sri Astutik dengan mobil rental pada 1 Mei 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Korban sendiri yang saat itu meminta Wahyu mengantarkan korban ke orang pintar di Jombang.

“Korban ini punya pria lain. Dia minta diantar ke orang pintar untuk melihat karakter pria tersebut,” tandas Fery.

Sebelum sampai di tujuan, Wahyu mengajak korban menjemput temannya di Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, yang katanya juga hendak ke orang pintar.

Namun, di jalan sepi Desa Sugeng, Wahyu turun dari mobil dengan alasan mengganti ban. Saat itu korban duduk di kursi penumpang depan dan tidak menaruh curiga apapun. Saat korban lengah, tersangka menjerat lehernya menggunakan sabuk pengaman.

Setelah korban tak berdaya, Wahyu meminta bantuan keponakannya, Sugeng Wahyu Muslimin (23), warga Desa Sugeng. Sugenglah yang menunjukkan kebun untuk membuang dan membakar tubuh Sri.

Di kebun Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu, tubuh Sri empat kali dibakar oleh tersangka Wahyu dan Sugeng. Saat membakar keempat kalinya, mereka meminta bantuan tersangka Muhammad Irvan (20), warga Desa Sugeng.

Akibat dibakar berulang kali, tubuh Sri hanya tersisa tengkorak dan beberapa tulang saja. Tulang belulang korban baru ditemukan pencari rumput lebih dari sebulan kemudian, tepatnya Minggu (2/6).(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments