Kamis, April 25, 2024
BerandaIndexPeristiwaApel Konsolidasi Ops Ketupat Tinombala 2019 dan Persiapan Pengamanan Sidang PHPU 2019

Apel Konsolidasi Ops Ketupat Tinombala 2019 dan Persiapan Pengamanan Sidang PHPU 2019

KOTA PALU, Xtimenews.com – Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, pelaksanaan Ops Ketupat Tinombala 2019 di Sulteng yang digelar selama 13 hari mulai 29 Mei hingga 10 Juni 2019 dengan melibatkan 1.345 personel gabungan Polri, TNI, Pemda serta stakeholder lainnya, yang bertugas di 59 pos pengamanan dan 25 pos pelayanan, disimpulkan bahwa selama pelaksanaan ops, terjadi kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sebanyak 40 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 11 orang, luka berat 23 orang, luka ringan 34 orang dengan kerugian material sekitar Rp. 144.400.000. Dibanding tahun 2018 terjadi kasus yang sama sebanyak 72 kasus, yang berarti terjadi penurunan sebanyak 32 kasus atau 44,44 prosen.

Kesimpulan ini disampaikan Danrem 132 Tadulaku Kolonel Inf. Agus Sasmita ketiks bertindak selaku Inpektur upacara bersama Irwasda Polda Sulteng dalam apel konsolidasi Ops Ketupat Tinombala 2019, di lapangan upacara Polda Sulteng pada Kamis (13/6).

Selain itu kata Danrem 132 Tadulako, juga ditemukan kasus yang agak menonjol selama pelaksanaan ops sebanyak 24 kasus terdiri dari 4 kasus pencurian disertai pemberatan (curat), 6 kasus pencurian kendaraan betmotor ( curanmor) dan 14 kasus penganiayaan.

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Lukmam Wahyu Hariyanto, dalam amanat tertulisnya dibacakan Danrem 132 Tadulako mengatakan, pelaksanaan ops Ketupat Tinombala 2019 di Sulteng berjalan dengan baik, aman dan lancar. Stabilitas harga serta ketersediaan bahan pangan di seluruh wilayah Sulteng dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Kondisi ini terwujud berkat kerjasama semua instansi terkait sehingga upaya penimbunan oleh kelompok kartel/mafia pangan maupun perilaku negatif lainnya yang mencoba menaikkan harga sesuai harga yang ditetapkan dapat diantisipasi dengan baik.

Dikatakan, dalam pengamanan, kelancaran serta kelancaran arus mudik dan arus balik, Kapolda Sulteng menekannkan kepada seluruh aparat yang bertugas di lapangan, baik di pos pengamanan maupun di pos pelayanan agar benar-benar memberi pelayanan, pengamanan dan pertolongan yang prima serta melakukan pemantauan secara cermat. Strategi dalam bertindak yang ditetapkan sudah diikuti dengan baik sehingga arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan lancar di seluruh Sulteng.

Terhada potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya seperti curat, curas, curanmor, pencurian di rumah kosong dan begal selama ops Ketupat Tinombala 2019 berlangsung, sudah ditangani para Kasatwil dengan mengambil langkah-langkah preemtif maupun preventif sehingga bisa menekan potensi kejahatan yang ada.

Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, Kapolda Sulteng menekankan agar seluruh jajaran untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen, pengamanan tempat ibadah, mako polri, obyek vital serta aspek keselamatan personel pengamanan lainnya juga perlu menjadi perhatisn.

Terkait dengan persiapan pengamanan sidang PHPU yang dimulai pada 14 Juni 2019, Kapolda Sulteng berharap seluruh peserta apel untuk tetap solid dan bersinergi agar kamtibmas di Sulteng tetap aman dan kondusif.

Apel konsolidasi ini dihadiri pejabat utama Polda Sulteng, Muslida Sulteng, dan pimpinan stakeholder terkait lainnya.(bas/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments