Sabtu, April 27, 2024
BerandaIndexHeadlineTresya Hotel Dinilai Cederai Ummat Islam Tanjungbalai

Tresya Hotel Dinilai Cederai Ummat Islam Tanjungbalai

TANJUNGBALAI, Xtimenews.com – Hal tersebut terlontar dari mulut ketua, DPC Pemuda Islam Tanjungbalai Ahmad Dhairobi, ia juga sangat menyayangkan apa yang di lakukan oleh pihak hotel tresya yang hari ini telah menciderai hati kami sebagai ummat islam, dan saya merasa pihak hotel tresya tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam ummat beragama, yang mana dengan dibukanya kembali usaha KTV  Tresya hotel, Sabtu malam (7/6).

Usaha tempat hiburan malam Tresya hotel dikawasan kilometer tujuh, kelurahan sijambi, kecamatan Datuk bandar, tepatnya dimalam kemenangan umat islam yaitu malam berkumandangnya Takbiran guna dalam menyambut datangnya bulan yang fitri dimana malam menyambut hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa dalam menahan diri dari segala hal perbuatan yang buruk.

“Sangat kita sayangkan pihak hotel tresya seakan tidak menghargai ummat islam dengan di bukanya KTV hotel tresya tersebut yang mana kita duga tempat tersebut menjadi sarang tempat maksiat dan peredaran narkoba terbesar di kota tanjung balai,” kata Ahmad Dairobi, Jum’at (07/06/2019).

DPC Pemuda Islam Tanjung balai Ahmad Dhairobi, juga salah seorang aktivis Pokal dari sebuah lembaga GPK-RI (gerakan pemberantas korupsi Indonesia) sangat mengherankan, apakah dikarnakan kita ketahui juga pemilik dari hotel tresya tersebut beragama non muslim, namun setidaknya walaupun pemilik hotel tersebut non muslim, harusnya menghargai sesama ummat beragama di karnakan di indonesia ini tidak hanya memiliki satu agama yang di anutnya saja namun di NKRI memiliki bermacam agama, suku dan bangsa.

“sudah seharusnyalah kita sebagai warga negara NKRI harus saling menghargai dan menghormati di antara seksama suku, bangsa dan agama, namun hal tersebut kita duga dikesampingkan oleh pihak hotel tresya guna meraut keuntungan pribadi,” jelasnya.

Harapan Dhairobi, sesama umat beragama hendaklah jangan mengkesampingkan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku di masyrakat sekitar, maka dari itu pihaknya atas nama Pemuda Islam tanjungbalai, mengecam perbuatan pihak hotel tresya tersebut dan meminta walikota tanjungbalai selaku pemangku kebijakan tertinggi di kota tanjungbalai ini, agar memberikan teguran dan tindakan tegas terhadap pihak hotel tresya.

“Jangan sampai kerukunan antar ummat baragama ada saling kesenjangan di kota tanjungbalai dan harapan kita tetap rukun dan kondusif,” ujarnya.

Lanjut Dhairobi, apa bila hal yang tidak diinginkan sampai terjadi maka orang yang paling bertanggung jawab adalah wali kota tanjungbalai, di karnakan tidak mampu untuk menjadi pemimpin dan mengambil kebijakan yang tegas terhadap pengusaha yang bandal bahkan terkesan kebal terhadap hukum.

Dhairobi juga berharap kepada pemerintah daerah terutama wali kota termuda kota tanjungbalai, H.M.Syahrial Batu Bara,SH.MH. hendaklah jangan sampai memberikan kesempatan atau memberikan kembali ijin tempat hiburan KTV dan PUB kepada pihak hotel Tresya yang telah disegel.(ham/gan)

Reporter -ilhamsyah

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments