Kamis, April 18, 2024
BerandaIndexHeadlineSosok Khalimatus, Arek Mojokerto Peraih Medali Emas di Paralimpiade Tokyo

Sosok Khalimatus, Arek Mojokerto Peraih Medali Emas di Paralimpiade Tokyo

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Khalimatus Sadiyah salah satu atlet Paralimpiade Tokyo 2020 asal Indonesia yang meraih medali emas di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor ganda putri bertandem dengan Leani Ratri Oktila.

Khalimatus adalah gadis asal Dusun Kecubuk, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Gadis kelahiran 17 September 1999 itu berhasil merebut medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan Cheng Hefang/Ma Huihui, 21-18, 21-12.

Medali emas itu sekaligus menjadi yang pertama untuk Merah Putih sejak Paralimpiade Arnhem 1980 di Belanda.

Khalimatus yang akrab disapa Alim itu pernah bergabung dengan sekolah olahraga Bendo Sport Mojosari. Namun, sebelum berkiprah di dunia bulu tangkis, dia awalnya menggeluti olahraga bola voli dan sepak bola.

Gadis yang memiliki tinggi 163 itu mulai berlatih badminton di Bendo Sport, Mojosari, Kabupaten Mojokerto sejak kelas 5 SD. Saat itu dia bersekolah di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Mojokerto.

Anak pasangan Maslukah, 56 tahun dan Sukohandoko, 59 tahun mengalami kelain fisik sejak dia dilahirkan. Meski begitu ia tak pernah putus asa untuk berlatih, hingga saat ini puluhan medali mulai dari perak, perunggu dan emas menjadi koleksinya.

“Sudah ada 60 medali didapatkan dari mulai perak, perunggu dan emas,” kata Maslukah sang Ibu saat ditemui di rumahnya Dusun Kecubuk, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu 5 September 2021.

Maslukah menuturkan bahwa anak bungsunya itu sudah menggeluti olahraga bulutangkis sejak dia kelas 5 SD. Awalnya ia menggeluti olahraga bola voli dan sepak bola.

“Dari kecil penampilannya tomboi, dia dulu ikut sekolah olahraga Bendo Sport Mojosari,” ujarnya.

Menurut Maslukah, Alim mengalaminya cacat fisik sejak ia dilahirkan. Saat itu dokter menyebut Alim lahir dengan kondisi kekurangan zat kapur sehingga separuh tubuh sisi sebelah kanan wanita yang akan berusia 22 tahun pada 17 September besok itu tidak bisa menjalankan aktivitas dengan normal.

“Mangkanya dia kalau main pakai tangan kiri (kidal),” cetus Maslukah.

Meski begitu usaha Alim untuk mendapatkan segudang prestasi pun tak pernah surut. Latihan demi latihan dia lahap hampir setiap hari. Hujan tetap dia terjang dengan sepeda hanya untuk bisa berlatih.

Hingga pada tahun 2013, wanita kelahiran 17 September 1999 itu menjadi atlet NPC Indonesia. Ia pun pertama kali berlaga di ajang Asian Para Games 2014 dan mendapatkan medali perak ganda putri bertandem dengan Leani Ratri Oktila.

“Medali pertama didapatkan perak. Kemudian Asian Para Games 2015 ganda putri mendapatkan medali emas, perak dan perunggu,” jelas Maslukah.

Di tahun 2017 ia mengikuti Asian Games ganda putri mendapatkan medali emas. Lanjut di Asian Para Games 2018 ganda putri ia mendapatkan medali emas. Hingga kemarin ia mendapatkan emas di Asian Paralimpiade 2020 di Tokyo.

Berikut Daftar prestasi Khalimatus Sadiyah level internasional:
Medali emas

Ganda putri SL3–SU5 China Para Badminton International 2019
Ganda putri Forza Iris Para Badminton International 2019
Ganda putri SL3–SU5 Canada Para Badminton International 2019
Ganda putri SL3–SU5 Fazaz Dubai Para Badminton International 2019
Ganda putri SL3–SU5 Turkish Para Badminton Internasional 2019

Medali perak

Ganda putri SL3–SU5 Kejuaraan Dunia Parabadminton BWF, Swiss 2019

Medali perunggu

Ganda campuran SL3–SU5 Fazaz Dubai Para Badminton International 2019
Tunggal putri Turkish Para Badminton International 2019.(dn/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments