Jumat, April 26, 2024
BerandaIndexHeadlineCurhatan dari Siswa untuk Gubernur Jatim Saat Tinjau Vaksinasi Pelajar

Curhatan dari Siswa untuk Gubernur Jatim Saat Tinjau Vaksinasi Pelajar

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, berharap pembelajaran tatap muka di Jawa Timur akan mulai dilakukan, apabila seluruh pelajar sudah tuntas di suntik vaksin Covid-19. Harapan itu disampaikan usai mendapat curhatan dari siswa, saat peninjauan vaksinasi pelajar di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto, Rabu 4 Agustus 2021, yang juga diikuti oleh pelajar di 38 Kota/Kabupaten se Jawa Timur secara virtual.

“Alhamdulilah sudah di suntik vaksin. Saya harap setelah vaksin segera sekolah tatap muka supaya bisa praktik, kan saya SMK,” kata Ramadhani 17 tahun pelajar kelas 12 SMK Negeri 1 Kota Mojokerto, kepada wartawan.

Ia juga menyebut sekolah tatap muka, khususnya pelajar SMK dirasa sangat perlu segera digelar. “Kalau daring kurang masimal karena praktiknya terbatas, jadi kesulitan. Harapan saya bu gubernur segera sekolah tatap muka digelar,” ujarnya.

Curhatan pelajar asal Kota Mojokerto itupun terjawab oleh Gubernur Jatim. Sekolah tatap muka, kata Khofifah, akan digelar setelah vaksinasi pelajar tuntas sampai tahap ke dua.

“Jadi ini harus satu paket, vaksinasi bagi siswa khususnya SMK, dosis 1 dan 2-nya harus tuntas. Kemudian Covid-19 menurun maka pada saat yang sama levelnya akan menurun, kalau sudah level 1 maka pembelajaran tatap muka secara bertahap akan segera dimulai,” tegas Khofifah.

Gubernur perempuan itu juga mengaku mendengar curhatan serupa dari siswa lain secara virtual. Namun, ia mengingatkan semua pihak berhati-hati terhadap penyebaran Covid-19 dan mempercepat terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity).

“Jadi kebersamaan kita untuk menjaga prokes. Komitmen masyarakat dan semangat siswa untuk divaksin menjadi satu kesatuan untuk bisa segera menciptakan herd immunity agar Covid-19 bisa dikendalikan dan para siswa terutama siswa SMK yang memang membutuhkan pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan,” jelasnya.

Maski begitu, pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya bisa mendistribusikan 1000 dosis vaksin tahap satu ke 38 Sekolah di Jatim. “Saat ini kita masih menunggu dropping vaksin dari pusat. Karena memang turunnya vaksin ini secara bertahap, biasanya satu Minggu 2 kali dan langsung di distribusikan kepada buffer Pemprov 5 persen, itulah yang kita gunakan untuk melakukan akselerasi vaksinasi bagi siswa SMA dan SMK,” tandasnya.(dn/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments