Kamis, April 25, 2024
BerandaIndexTNI & POLRIPolisi Pastikan KTP Yang Ditemukan di Markas ISIS, Bukan Warga Mojokerto

Polisi Pastikan KTP Yang Ditemukan di Markas ISIS, Bukan Warga Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polisi mengindikasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Indonesia yang ditemukan oleh milisi Houthi di sebuah tempat persembunyian ISIS di daerah Al-Bayda, Yaman adalah KTP palsu.

“Indikasi sudah mengarah ke sana (KTP palsu) karena KTP masih bersifat manual bukan e KTP. Namun saat ini masih dalam penyelidikan dan pengcarian,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander saat meninjau langsung rumah yang ada di Perum Japan Raya, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Senin (31/8).

Selain itu Dony juga memastikan identitas pria yang namanya tercantum di KTP yang ditemukan milisi Houthi di persembunyian ISIS di Yaman dipastikan bukan warga perum Japan Raya Jalan Basket Blok NN 15 RT 1 RW 12 Perumahan Japan Raya Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Mojokerto.

“Seusai dengan penelusuran Dukcapil Kabupaten Mojokerto bahwa memang KTP atas nama Syamsul Hadi Anwar ini bukan merupakan warga dari kecamatan Sooko Mojokerto,” terang Dony.

Menurut Dony, setelah dilakukan pengecekan langsung ke alamat yang tercantum pada KTP tidak pernah ada pria bernama Syamsul Hadi Anwar yang pernah tinggal di rumah Jalan Basket Blok NN No 15 Kecamatan Sooko tersebut.

“Kami sudah mengecek keberadaan rumah sesuai dengan KTP yang viral. Dari silsilah rumah yang ada di Perum Japan Raya ini sudah ditinggal oleh M Subekhan sejak 2010 menuju wilayah Kalimantan Timur. Pada tahun 2014 disewa oleh salah satu koperasi dan sudah tidak ada yang menempati kembali sampai hari ini,” ujarnya.

“Kami akan bekerjasama dengan Polda Jatim untuk bekerjasama dengan BNPT agar informasi bisa berjenjang untuk kami koordinasikan, kami kolaborasikan agar bisa mencari sel-sel yang lain untuk bisa memutus mata rantai terorisme di Indonesia. Namun sudah kami cek langsung sesuai alamat KTP, yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai warga Kabupaten Mojokerto,” tambahnya.

Sementara kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto Bambang Wahyuadi juga menerangkan bahwa identitas pria yang ada di KTP yang ditemukan saat milisi Houthi menyergap markas ISIS di Yaman tidak terdaftar di data Base (Basis data kependudukan).

“Kode provinsi, kabupaten dan kecamatan memang benar. Memang sesuai alamat yang tertera itu. Tapi di data base, nama Syamsul Hadi tidak ada, data-data itu tidak ada. Datanya kosong NIK tersebut tidak ada di data base nasional,” terangnya.

Bambang belum bisa memastikan KTP atas nama Syamsul Hadi Anwar itu tergolong kartu identitas palsu.

“Karena KTP itu jenis lama, bukan e-KTP. Perkiraan itu dicetak 2006 atau 2008. Kami akan cermati dan koordinasi dengan Kemendagri,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments