MOJOKERTO, Xtimenews.com – Aparat Polres Mojokerto Kota masih kesulitan untuk mencari gerombolan pesepeda atau goweser pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap Moch Firdaus (19), warga Desa Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Firdaus merupakan siswa kelas XII di SMK Raden Patah, Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Dia baru lulus tahun ini namun belum menerima ijazah.
Aksi pengeroyokan Firdaus yang dilakukan oleh gerombolan pesepeda itu terekam kamera CCTV. Ia menyebut aksi itu terjadi di simpang 3 SMK Raden Patah, pada Senin (6/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
Akibat kejadian itu dirinya mengalami luka memar pada bagian pundak sisi kanan, sakit pada bagian perut serta sakit pada bagian kepala akibat lemparan helm.
Firdaus telah melaporkan pengeroyokan yang menimpa dirinya ke Polsek Magersari pada Senin (6/7) sekitar pukul 13.00 WIB. Dia mengaku tidak kenal dengan para pelaku.
Hingga saat kasus yang menimpa pria 19 tahun itu belum menemukan titik terang terhadap para pelaku. Meskipun polisi sudah memeriksa beberapa saksi dan rekaman kamera CCTV yang merekam kejadian pengeroyokan tersebut.
“Belum tertangkap, masih kesulitan saksi- saksi tidak ada yang mengetaui. Sementara masih kami dalami,” kata Kapolsek Magersari Kompol M Sulkan, Rabu (15/7/2020).
Menurut Sulkan, ada 6 orang saksi yang sudah diperiksa. Selain itu identifikasi para pelaku menggunakan rekaman CCTV milik SMK Raden Patah juga masih bel membuahkan hasil.
“Untuk sementara kami juga belum menemukan CCTV di titik lain,” terangnya.
Firdaus korban pengeroyokan mengaku sangat kecewa karena polisi tak kunjung meringkus gerombolan goweser yang mengeroyok dirinya. Dia berharap polisi segera menangkap para pelaku sehingga bisa dihukum.
“Saya kecewa kalau pelaku belum ditangkap, tapi polisi sudah berusaha mencari pelaku. Kita doakan saja segera ditangkap,” tandasnya.(den/gan)
