MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad lelaki yang ditemukan di bantaran sungai lamong.
Kepastian didapat setelah tim identifikasi Polres Mojokerto Kota tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, Hariyanto (26) Warga Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng, Lamongan tersebut.
Kapolsek Dawarblandong, AKP Supriadi menuturkan, dari hasil identifikasi diduga kuat penyakit epilepsi korban kambuh saat hendak mandi di sungai.
“Korban sudah menderita epilepsi dari sejak kelas 3 SD. Nah sebelumnya ada warga yang melihat korban di bawah jembatan Simongarok, karena memang biasanya mandi di situ. Kemungkinan saat itulah epilepsinya kambuh,” ujar Kapolsek Dawarblandong.
Hal itu terlihat dari kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan telanjang. Sehingga kuat dugaan korban tenggelam saat mandi.
Sementara itu beredar pesan berantai di media sosial WhatsApp yang menunjukkan surat yang diduga ditulis Hariyanto sebelum meninggal dunia. Polisi berharap penemuan surat itu tidak menjadi polemik warga, sehingga muncul dugaan korban bunuh diri.
“Kami akan cek kebenarannya. Tapi dari keterangan pihak keluarga, memang korban sempat minta sepeda motor pada orang tuanya, sekitar tiga hari yang lalu. Namun soal bunuh diri, kecil kemungkinannya. Sebab sesuai fakta di TKP, yang mana korban ditemukan dalam keadaan telanjang dan keterangan warga, maka paling kuat dugaan karena epilepsinya kambuh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, korban Hariyanto memang kondisi kejiwaannya kurang stabil. Saat dalam posisi sehat, dirinya biasa membantu warga memanen padi atau kerja serabutan. Beberapa kali, Hariyanto juga terlihat sering berganti sepeda motor. Beberapa waktu lalu motornya juga hilang, sebelum kembali meminta motor pada orang tuanya dan ditemukan mengambang di Sungai Lamong. (joe/gan)
